Selasa, 10 November 2009

Berjilbab yg benar itu bagaimana?

 Berjilbab yg benar itu bagaimana?

Berjilbab yang benar ada dalam AlQuran surah An-Nur 31 di mana wanita diperintahkan menutup sampai dada.
jilbab yang dimodel seperti yang sekarang marak itu bukan yang dimaksud Allah SWT dalam ayat tersebut.
lekukan tubuh termasuk leher juga harus ditutup...
afwan ane kurang ilmu... mungkin ada yang mau menambahkan :)
Hakeem bin Zain
19 Mar 2005, 23:30:16

Pertama, jilbab itu harus menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. "Katakanlah kepada kaum mukminah agar menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan tidak menampakkan perhiasan mereka kecuali yang nampak darinya (muka dan telapak tangan), dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada suaminya...". (QS. An-Nur/24:31). "Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin: 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka'. Yang demikian itu agar mereka lebih dikenal sehingga tidak diganggu..." (QS. Al-Ahzab/33:59).
Ayat pertama menjelaskan wajibnya menutupi perhiasan kaum perempuan. Yang dimaksud 'perhiasan' bagi kaum mukminah adalah menutup seluruh tubuhnya dari orang-orang asing (bukan mahramnya), kecuali bagian yang biasa nampak darinya, yaitu wajah dan telapak tangannya. Sedangkan ayat kedua menjelaskan wajibnya mengenakan jilbab bagi seluruh kaum mukminah, yaitu pakaian panjang yang menjulur ke seluruh badannya sehingga tak nampak lekuk-lekuk tubuhnya. Pakaian ini dikenakan jika ia keluar rumah, tetapi jika di dalam rumah yang tidak ada selain mahramnya boleh dilepas.

Syarat kedua, jilbab itu tidak dimaksudkan untuk memamerkan perhiasannya. "Ada tiga kelompok yang tidak akan ditanyai Allah: ...istri yang ketika suaminya tidak di rumah, ia berhias lalu pergi ke luar rumah untuk memamerkan perhiasannya, padahal suaminya telah mencukupi kebutuhan dunianya." (HR. Ahmad dan Al-Hakim). Termasuk dalam hal ini adalah memamerkan pakaian yang merangsang pandangan lawan jenisnya.




Ketiga, kain jilbabnya tebal dan tidak tembus pandang. "Akan ada pada akhir zaman, umatku para wanita yang memakai pakaian namun nampak auratnya...". Ibnu Abdil Barr berkata: "Mereka adalah kaum wanita yang berpakaian tipis sehingga nampak lekuk-lekuk tubuhnya. Mereka ini pada hakikatnya tidak berpakaian." Kata 'aurat' berasal dari 'aura-un' yang artinya keji. Jadi, menutup aurat artinya menutup yang keji untuk menampakkan yang mulia. Aurat adalah seluruh tubuh wanita kecuali wajah dan telapak tangan.

Keempat, jilbab itu harus longgar dan tidak ketat sehingga tidak mempola tubuhnya. "Maka jadikanlah lapisan kain di bawahnya, karena aku takut akan mensifati tubuhnya." (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, dan Ad-Dhiya' Al-Maqdisi).

Kelima, jilbab itu tidak diberi minyak wangi (parfum). "Barangsiapa wanita yang berdandan lalu melewati suatu kaum agar tercium bau harumnya, maka dia itu pezina." (HR. An-Nasai, Abu Dawud, At-Tirmidzi, hasan sahih).

Keenam, jilbab itu tidak menyerupai pakaian laki-laki. "Rasulullah melaknat laki-laki yang memakai pakaian menyerupai wanita dan wanita memakai pakaian menyerupai laki-laki". (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Al-Hakim, dan Ahmad).

Ketujuh, jilbab itu tidak menyerupai pakaian orang kafir. Tentang hal ini tidak saja berlaku pada pakaian melainkan juga persoalan ibadah yang lain.

Kedelapan, jilbab itu bukan pakaian kebesaran dan tidak dimaksudkan untuk kemegahan. "Barangsiapa memakai pakaian kebesaran di dunia, maka Allah akan memakaikan pakaian kehinaan di akhirat, lalu dilempar ke neraka." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Inilah delapan syarat jilbab yang wajib dikenakan oleh kaum perempuan yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta pembalasan pada hari kiamat. Meskipun demikian, persyaratan ini tidak membatasi model atau warna jilbab yang harus dikenakan. Dalam hal inilah pengertian mencolok tidaknya bagi jilbab itu menjadi perselisihan pendapat. Namun pada intinya mayoritas ulama fikih sepakat, bahwa yang dimaksud dengan jilbab adalah pakaian yang memenuhi kedelapan syarat tersebut. Kalau kita mau jujur, maka dalam kenyataannya banyak sekali dijumpai para muslimah yang mengenakan jilbab tetapi tidak memenuhi persyaratan di atas. Walaupun demikian, untuk mendidik mereka agar menjaga kehormatan dan kesuciannya perlu dilatih mengenakan jilbab sampai memenuhi persyaratan yang ideal.

Tidak ada komentar:

Shikamaru

Shikamaru
Shikamaru